Friday, March 25, 2011

A Cry Out

Bismillahirrahmanirrahim


Ittaqullah ainama kunta...


Suatu ketika, seorang pemuda yang tampan berdiri di tengah-tengah kota dan mendakwa bahawa dia memiliki sekeping hati yang paling cantik. Lalu diangkat hatinya setinggi yang boleh agar kilauan dari hati yang indah itu dapat dilihat oleh orang lain di sekitarnya.

Tersebar bicara kekaguman orang ramai. Sememangnya hati pemuda itu, tiada cacat celanya. Tidak carik walau sedikitpun. Permukaannya licin sempurna. Warnanya juga segar dan menyerlah pesona seorang anak muda.

Pemuda tampan itu mulai merasa bangga dengan pujian yang diterima. Sorakannya semakin kuat mewar-warkan betapa indah sekeping hati yang dimilikinya.

Tiba-tiba, di tengah-tengah keriuhan itu, muncul seorang tua. Langkahnya perlahan menuju ke arah pemuda tampan. Lagaknya, seolah dia mahu membicarakan sesuatu.

“Wahai anak muda, mengapa kulihat hatimu hampir tidak seindah hatiku?” Orang tua tersebut bertanya dalam nada suara yang agak lemah tetapi penuh keyakinan. Orang ramai dan si pemuda mulai berkeliling mengerumuni orang tua.

Mereka mendengar degup yang kuat tercetus dari hatinya, tetapi hati itu dipenuhi luka. Di satu sisi, kelihatan permukaannya bertampal-tampal. Ada potongan hati yang diambil dan potongan yang lain dimasukkan ke dalamnya, tetapi ia kelihatan tidak berpadanan. Pada satu sudut yang lain, terdapat pula beberapa tanda patah. Bahkan, di beberapa tempat, terdapat lubang yang dalam, di mana seluruh bahagian permukaannya telah hilang.

Melihat itu, orang ramai saling berpandangan.

TERTANYA-TANYA

"Bagaimana orang tua ini boleh mengatakan bahawa hatinya lebih indah?" fikir mereka.
Sementara itu, pemuda tampan tertawa.

"Tentu engkau bergurau, wahai orang tua," katanya.

"Kalau dibandingkan hatimu dengan hatiku, apa yang aku ada ini adalah sangat sempurna, sedangkan kepunyaanmu begitu berantakan dengan bekas-bekas luka dan air mata," lanjutnya lagi.

"Ya, memang benar" tukas si tua penuh kesabaran.

"Kepunyaanmu adalah sempurna, namun aku tidak sesekali akan menukarnya dengan hatimu. Andai saja kau lihat wahai anak muda, setiap bekas luka di hatiku ini mewakili setiap seorang yang telah aku berikan cintaku buat mereka. Aku merobek sepotong hatiku dan memberikannya kepada mereka, dan setiap kali itu juga mereka memberiku sepotong dari hati mereka untuk mengisi tempat kosong di hatiku ini, tetapi kerana potongan-potongan itu tidak tepat, lalu menyebabkan ketidaksempurnaannya, bahkan ia kelihatan kasar dan tidak rata.

Namun, aku tetap menghargainya, kerana pemberian mereka mengingatkanku pada cinta yang terbina bersama antara kami. " Panjang lebar bicara orang tua. Si pemuda tampan terpaku mendengar patah katanya.

"Kadang-kadang aku telah memberikan potongan hatiku, tetapi orang yang kuberikan potongan hatiku itu, tidak memberikan kembali sepotong hatinya kepadaku. Inilah yang mengakibatkan wujudnya lubang-lubang ini. Kau tahu wahai anak muda, sesungguhnya memberikan cinta adalah bermakna memberikan peluang dan kesempatan. Walaupun bekas robekan itu menyakitkan, ia akan tetap terbuka lantas mengingatkanku tentang cinta yang masih aku miliki untuk mereka. Dan aku berharap suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lompong-lompong kosong yang sekian lama kutunggu-tunggu agar ia diisi.

Nah, sekarang fahamkah engkau tentang kecantikan sejati? " Si tua mengakhiri kata-katanya.

Pemuda tampan itu terus terdiam. Dia menundukkan kepala dengan air mata mengalir di pipinya. Dia menghampiri orang tua, mengambil hatinya yang sempurna, muda dan cantik itu dan merobek keluar satu potongan darinya. Dia menawarkan potongan tersebut kepada orang tua dengan tangan gementar.

Si tua itu menerima pemberian tersebut lalu meletakkannya pada hatinya dan kemudian mengambil pula sepotong dari bekas luka lama di hatinya dan menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu.

Sungguhpun ia sesuai, tetapi ia tidak sempurna, kerana ada beberapa tanda patahan.
Orang muda itu menatap hatinya yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, lantaran cinta dari hati orang tua itu kini mengalir kepada hatinya. Mereka bergandingan dan berjalan bersama meninggalkan orang ramai terus terpaku dengan peristiwa menginsafkan itu.




IS THIS IT


Is this it?

I dunno the cause
The result
Nor the beat
Is it really it?
I dunno how nor when
Up? Low? In the gutter or glen?
Undecoded, mystery air?
Seems like near but not there
Without no cut or tear
All of sudden
The pain is too much to bear
The vain feels like a torturing lair
Is it really, really it?
One second chill the spine
The other, melted under the sunshine
Set tears and laughter on the same line
Possessing such powers that stop the time
Is this it?
He knows
And He will lead



p/s: innamad dunya fana, innamad dunya kal bahr 

8 comments:

ibnu nadzirin said...

entry ni sumer sapa yg update?

MTD Admins said...
This comment has been removed by the author.
MTD Admins said...

all the entries were updated by a member of MTD (session 09/10)
ada apa2 yang tak patut dipaparkan ke, ibnu nadzirin a.k.a izat?

Jendela Tarbiah Admin said...

Nice entry, tak kisahlah siapa yang menggerakkannya. Asalkan blog ni terus bergerak.

MTD Admins said...

To all readers, your comments about the entries posted in this blog are always welcomed. It is just to make sure I'm not posting something nonsense and annoying.

Thanks for all your visits. Hopefully, this site of social networking can give you something benefit for your life.

Hasnan Nasyeed said...

na'am..xkisahla sape yang post anything dalam blog ni asalkan kalimah-kalimah ALLAH terus disebarluaskan...moga redha Allah mengiringi setiap detik perjalanan hidup kita..Allah xmemerlukan kita dalam berjuang menegakkan agama Islam akan tetapi kita yang perlukan Islam untuk berada dekat dengan Allah..wallahua'lam..

ibnu nadzirin said...

x, sajer tanya...dulu saya yg diamanahkan utk jaga blog nih...x terjga lak...hihi...truskan usaha...

MTD Admins said...

wahai ibnu nadzirin, amanah ni masih tersangkut pada bahu anda. jadi silalah merajinkan jari-jemari mengupdate blog ini. tak ke gitu ibnu nadzirin?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...